“Intinya…”, Cletukan Populer Local Area

 
“Intinya…”, Cletukan Populer Local Area

           Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak membicarakan dan meniru akan adanya cletukan penyanyi papan atas yang sedang naik daun, Syahrini. Dimana cletukan ini telah diserap oleh berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dan dewasa sekalipun. Terlebih lagi, masyarakat yang mengidolakan sosok Syahrini sendiri.
          “Alhamdulillah ya…”, begitulah cletukannya. Simpel, mengandung makna bersyukur dan mudah untuk dilafalkan. Kata-kata tersebut secara umum terlihat biasa-biasa saja, namun karena diucapkan oleh seorang penyanyi yang cantik juga terkenal. Selain itu, juga dilontarkan dengan nada menarik dan khas. Oleh karenanya, masyarakat umum lebih cepat mengetahui dan menyerapnya atau dengan kata lain cletukan tersebut mudah tersampaikan pada semua elemen masyarakat.
          Beruntungnya, kata-kata tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang baik yaitu diantaranya untuk menyampaikan rasa syukur pada Sang Kholiq Allah SWT. Bagus tentunya kata-kata ini bagi kalangan orang Islam, namun nantinya akan menjadi jelek bila digunakan dengan tidak pada tempatnya.
          Itulah sedikit pengantar untuk menuju pada intinya. Bila diatas merupakan cletukan yang dilontarkan seorang artis pada masyarakat Indonesia, kali ini gantian masyarakat kecil Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (Pesantren Luhur/PL) yang akhir-akhir ini juga digegerkan dengan sebuah cletukan simpel dan juga khas dari salah satu santri entrepreneur dipesantren tersebut.
         Meskipun tidak sebegitu populer seperti halnya cletukan Syahrini, namun sudah sebagian besar santri PL menirukannya. Baik itu santriwan sendiri, maupun santriwati. “Intinya…”, begitulah cletukan simpel dan menusuk dalam pembicaraan. Dimana cletukan ini biasa dilontarkan oleh santri PL dari kota Blitar dengan nama Muhammad Zainudin yang unik, lucu dan banyak bermimpi alias turu-an (kwkwkwkwk, just kidding).
Apabila Syahrini punya “Alhamdulillah yaa…” nya, 
maka sekarang Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang 
punya Zainudin dengan “Intinya…” nya. 
Hehehehehe, Mantabsss!         
          Awal mula/asbabul cletukan muncul, pasalnya akibat dari
terlalu sering dia(Zainudin) melontarkannya pada saat sedang menyampaikan pendapat dikhalayak santri PL. Selain itu, kelahiran cletukan juga didukung oleh terlalu panjang dan agak mbuletnya pembicaraan yang disampaikan dia didepan umum. Dari sini, rame-rame santri PL menyahutnya dengan cletukannya sendiri tersebut sehingga cletukannya tambah populer lagi walaupun hanya local area. Hihihihihi
           Kalau kita amati sama-sama, kedua cletukan ini sama-sama populer. Sayang aja yang membedakan saat ini adalah kekualitasan orangnya, Syahrini melambung keatas/naik daun sedangkan Zainudin melambungnya kebawah/naik tanah. Ngik ngOk…kwkwkwk.
          Tadi kita amati dari segi kualitas, sekarang mari kita perhatikan seksama dari aspek kata-katanya. Cletukan Syahrini berlingkup pada hubungan vertikal (antara Sang Pencipta dengan mahluknya), sedangkan cletukan Zainuddin ini berlingkup pada hubungan horizontal (antara manusia dengan manusia) yang tentunya tidak mengizinkan seseorang untuk terlalu panjang/bertele-tele dalam berbicara. Dengan maksud dan tujuan, agar supaya penyampaian di khalayak umum itu tidak terlalu panjang, tidak menghambur-hamburkan waktu, dan poin-poinnya tersampaikan secara maksimal pada pendengar.
          Nah, begitulah para pembaca yang budiman dua fenomena yang terjadi disekitar kita tanpa kita ketahui dan sadari sebelumnya. Hehehe
Terimakasih banyak atas kedatangannya dan juga membacanya dengan seksama sampai rampung, saya mohon ma`af bila terjadi kesalahan dalam penulisan ini.
 
Ihsan Uddin Label: 00.11 0 komentar
Posting Komentar

Back to Top